Softener dan Kenapa Wajib Di Miliki Boiler?
June 13, 2021Fungsi Softener
Begitu juga dengan kualitas air, jika kualitas airnya jelek maka salah satu akibatnya adalah pembentukan kerak didalam pipa boiler, tentu pembentukan kerak ini akan mengurangi efisiensi dari boiler dan dapat menyebabkan kerusakan dari pipa itu sendiri.
Softener berfungsi untuk menghilangkan hardness (Calcium dan Magnesium) dari air umpan boiler. Penghilangan hardness ini akan menurunkan kemungkinan pembentukan kerak pada boiler. Tangki softener mengandung resin pertukaran ion sintesis dimana jika air melalui lapisan ini, maka sodium akan digantikan dengan hardness yang ada didalam air.
Cara kerja softener terdiri dari 2 yaitu:
1. Operasional :
Air masuk melalui bagian atas softener dan mengalir melaluilapisan resin penukar ion. Tiap biji resin mempunyai banyak tempat di permukaannya dimana terjadi pertukaran Ca dan Mg hardness yang tidak diinginkan di dalam air.
Reaksi didalam softener:
Jika sodium (resin) tidak dapat digantikan lagi, maka softener dikatakan jenuh dan unit tersebut harus segera diregenerasi.
2. Regenerasi atau Pengaktifan kembali :
Regenerasi atau pengaktifan kembali resin terdiri dari 3 tahapan yang biasanya dilakukan sebagai berikut :
a. Backwash
Aliran air dipaksa naik melalui lapisan resin untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terkumpul selama operasi (gbr 4.). Biasanya kotoran dan lumpur menempel pada resin yang mengakibatkan kemampun resin menurun. Dengan cara di backwash maka lumpur dan kotoran akan menghilang dan mengembalikan fungsi dari resin seperti semula.
b. Regenerasi
Aliran proses seperti gbr.5. Sewaktu regenerasi, larutan garam yang pekat mencuci permukaan resin untuk menaikkan kembali kapasitas penukar ion dari resin. Regenerasi terjadi dengan cara sodium dalam larutan garam menggantikan Ca dan Mg hardness pada resin penukar ion.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
c. Rinse
Aliran proses seperti gbr.6. Selama siklus rinse, air dipaksa melalui lapisan resin untuk menghilangkan kelebihan garam. Sesudah mencapai batas hardness (< 1 ppm) unit dapat diperasikan kembali.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian softener :
1. Lakukan hardness test yang teratur pada buangan zeolite softener. Operasi softener yang benar akan menghasilkan air softener dengan hardness dibawah 1 ppm.
2. Monitor lamanya operasi. Tiap softener mempunyaikapasitas operasi secara teoritis, jika waktunya berkurang maka system perlu diperiksa.
3. Perhatikan larutan tangki regenerant berkekuatan 95 – 100%. Peralatan Salometer dapat digunakan untuk mengukur kekuatan larutannya.
Beberapa ketentuan standard yang umum diterapkan dalam proses regenerasi softener :
1. Laju aliran service : 0.27 – 0,55 ltr/menit per liter resin
2. Laju aliran backwash : 245 ltr/menit per m2 luas permukaan resin.
3. Lama backwash : 10 – 20 menit.
4. Jumlah garam (100%) : 0,1 – 0,2 Kg/ltr resin
5. Kadar larutan garam : 10% berat
6. Laju air larutan garam : 0,03 – 0,07 ltr/menit per liter resin.
7. Lama regenerasilarutan garam : > 30 menit
8. Rinse flow ratc (laju aliran bilas) ,
- Slow rinse : 0,2 ltr/menit per liter resin
- Fast rinse : 0,2 ltr/menit per liter resin
9. Rinse time ( waktu pembilasan),
- Slow rinse : 60 menit
- Fast rinse : 20 menit