-->

A. Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana)   Planned maintenance (pemeliharaan terencana) adalah pemeliharaan yang terorganisir dan d...
Daftar Isi [Tampil]



    A. Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana) 

    Planned maintenance (pemeliharaan terencana) adalah pemeliharaan yang terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh Karena itu program maintenance yang akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan dan pengendalian secara aktif dari bagian maintenance melalui informasi dari catatan Riwayat mesin / peralatan. Konsep planned maintenance ditujukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan pelaksanaan kegiatan maintemance. Komunikasi dapat diperbaiki dengan informasi yang dapat memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun data yang penting dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan dan lain – lain. Pemeliharaan terencana (planned maintenance) terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu: (Stephen, 2004 : 15) 

     

    1.       1. Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan) 

    Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan – kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.   Dengan demikian semua fasilitas produksi yang diberikan preventive maintenance akan terjaminkelancarannya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan pembuatan suatu rencana dan jadwal pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat.  Corrective maintenance (pemeliharaan perbaikan)  Corrective maintenance adalah suatu kegiatan maintenance yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelalaian pada mesin / peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. 

    2.       2. Predictive maintenance 

    Predictive maintenance adalah tindakan – tindakan maintenance yang dilakukan pada tanggal yang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan evaluasi data operasi yang diambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa getaran, temperature, vibrasi, flow rate dan lain – lainnya. Perencanaan predictive maintenance dapat dilakukan berdasarkan data dari operator di lapangan yang diajukan melalui work order ke departemen maintenance untuk dilakukan tindakan yang tepat sehingga tidak akan merugikan perusahaan. 

     

    B. Unplanned Maintenance (Pemeliharaan Tak Terencana) 

    Unplanned maintenance biasanya berupa breakdown / emergency maintenance. Breakdown / emergency maintenance (pemeliharaan darurat) adalah Tindakan maintenance yang tidak dilakukan pada mesin / peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin / peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat memperpanjang umur dari mesin / perlatan dan dapat memeprkecil frekuensi kerusakan. 

     

    C. Autonomous Maintenance (Pemeliharaan Mandiri) 

    Autonomous maintenance atau pemeliharaan mandiri merupakan suatau untuk dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin / peralatan melalui kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan oleh operator untuk memelihara mesin / peralatan yang mereka tangani sendiri. Prinsip – prinsip yang terdapat pada 5 S, merupakan prinsip yang mendasari autonomous maintenance, yaitu: 

    1.       1. Seiri (clearing up): Menyinkirkan benda – benda ynng tidak diperlukan. 

    2.       2. Seiton (organizing): Menempatkan benda – benda yang diperlukan dengan rapi. 

    3.       3. Seiso (cleaning): Membersihkan peralatan dan tempat kerja. 

    4.       4. Seiketsu (standarizing): Membuat standar kebersihan, pelumasan dan inspeksi. 

    5.       5. hitsuke (training and discipline): Meningkatkan skill dan moral. 

     

    Autonomous maintenance diimplemetasikan melalui 7 langkah yang akan membangun keahlian yang dibutuhkan operator agar mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan.

    Tujuh langkah yang terdapat dalam autonomous maintenance adalah: 

    1. Membersihkan dan memeriksa (clean and inspect).   

    2. Membuat standar pembersihan dan pelumasan. 

    3. Menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak terjangkau (eliminate problem and anaccesible area). 

    4. Melaksanakan pemeliharaan mandiri (conduct autonomous maintenance). 

    5. Melaksanakan pemeliharaan menyeluruh (conduct general inspection). 

    6. Pemeliharaan mandiri secara penuh (fully autonomous maintenance). 

    7. Pengorganisasian dan kerapian (organization and tidiness). 


    DMCA.com Protection Status
    Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.
    Donasi
    Hallo sobat Alwepo, Anda dapat memberikan suport kepada kami agar lebih semangat dengan cara dibawah ini.

    Dana : 085XXXXXXXXX
    PAYPAL : Alwepo
    Done