FAILURE (KEGAGALAN) PADA Safety Valve Dalam Pabrik Kelapa Sawit, penggunaan safety valve merupakan sebuah keharusan terutama ...
Failure (Kegagalan Kerja) Pada Safety Valve
December 02, 2019
Daftar Isi [Tampil]
Dalam Pabrik Kelapa Sawit, penggunaan safety valve merupakan sebuah keharusan terutama untuk unit yang bekerja menggunakan tekanan tinggi seperti Boiler, BPV, Turbin, dan Sterilizer. Safety valve menjadi sebuah keharusan untuk menjaga keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu, safety valve harus di jaga dan sering dilakukan pengechekan karena sangat erat kaitannya dengan Keselamatan ketika bekerja. Dalam operasional pastikan tidak ada failure atau kegagalan karena karena akan mempengaruhi kerja dari unit tersebut. Selain itu safety valve menjaga agar tidak terjadi kelebihan tekanan pada unit tersebut.
Safety
Valve yang terpasang sering mengalami gangguan atau kegagalan beroperasi,
banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan atau kerusakan, antara lain
disebabkan oleh :
1.
Korosi
Korosi
adalah jenis penyebab yang paling banyak menyebabkan Safety Valve tidak
berfungsi dengan baik. Korosi dapat menyebabkan pitting pada bagian dari Safety
Valve bahkan dapat menyebabkan bagian-bagian tersebut patah.
2.
Permukaan
Dudukan Valve (permukaan seat)
Bagian
ini harus benar-benar presisi, sedikit saja terjadi perubahan atau kerusakan
dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran.
Beberapa penyebab kerusakan pada permukaan
seating ini antara lain oleh :
a. Korosi.
b. Material
asing, seperti kotoran kerak las, corrosive deposit dan lain-lain yang masuk ke
dalam Safety Valve saat Safety Valve dalam posisi buka.
c. Hammering
saat terjadi tekanan lebih yang menyebabkan Safety Valve membuka dan pada saat Safety
Valve tersebut melepas tekanan yang lebih media ikut terbawa keluar dan Safety
Valve segera menutup kembali yang menyebabkan hammering action dan membuat
kerusakan pada seating surface.
d. Kelalaian
penanganan saat Safety Valve diperbaiki seperti jatuh, terbentur atau tergores
pada bagian Safety Valve.
e. Kebocoran
pada seating surface setelah Safety Valve terpasang akibat mis alignment dari
bagian valve.
3.
Pegas
Valve Patah.
Patah
pada pegas/spring hampir pasti disebabkan oleh karena korosi, yaitu :
1. general
corrosion
2. stress
corrosion
3.
Pengesetan
Yang Tidak Benar.
Pengesetan
yang tidak benar kebanyakan disebebakan oleh kelalaian personnel pada saat
testing / perbaikan atau kurang mengertinya personnel tersebut didalam
melakukan setting antara lain merubah set pressure melebih toleransi. Penyetelan
setting yang melebihi toleransi dapat menyebabkan dudukan pegas menjadi tidak
benar atau dapat menyebabkan stress corrosion cracking pada spring akibat
tekanan yang berlebihan.
5.
Plugging
dan Sticking.
Plugging
dan sticking ialah penyumbatan pada saluran inlet atau outlet dari Safety Valve
yang diakibatkan media naik pada permukaan valve, sementara media tersebut
mengandung material zat padat juga disebabkan adanya korosi.
6.
Material
Valve Tidak Sesuai.
Material
yang tidak sesuai, bisa menyebabkan valve tidak berfungsi dengan baik.
Contoh jenis material yang berhubungan dengan temperature
Dalam
beberapa kasus dikarenakan faktor operasi yang sangat fluktuative maka sering
sekali terjadinya kenaikan tekanan meskipun belum sampai pada tekan buka penuh
dari Safety Valve, tetapi Safety Valve tersbut sudah mulai simmer. Hal ini
dapat berakibat misalignment pada valve dan
akan menyebabkan terjadi kebocoran pada tekanan operasi-operasi.
7.
Identitas
Yang Tidak Sesuai.
Salah
pemasangan antara lain disebabkan identitas Safety Valve yang tidak jelas.
8.
Penanganan
Yang Tidak Hati-hati.
Safety
Valve adalah barang dengan presisi tinggi, penanganan yang tidak hati-hati
dapat menyebabkan Safety Valve tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Penanganan yang tidak hati-hati dapat terjadi pada saat perjalanan ataupun
pemasangan atau saat maintenance.
§ Saat Shipment/Perjalanan
Akibat
pengepakan yang kurang rapat sehingga kotoran-kotoran dari luar dapat masuk,
atau kurang kuat pengepakan sehingga pecah dan terbentur yang menyebabkan
perubahan pada bagian dalam Safety Valve, atau malah terjadi kerusakan mekanik.
§ Saat Pemeliharaan /Maintenance
Kerusakan
yang terjadi pada saat maintenance/pemeliharaan, disebabkan oleh ketidak tahuan
atau kecerobohan personel, seperti resetting yang melebihi tolerence, salah
pada saat lapping, salah penggantian suku cadang dan lain-lain.
9.
Selisih
Setting Pressure Dengan Tekanan Kerja
Selesih setting pressure dengan tekanan kerja
harus cukup, sehingga pasti saat valve dapat merapat dengan baik. Selisih
antara settitng pressure dengan tekanan kerja yang kecil, bisa menyebabkan
terjadinya kebocoran uap yang menyebabkan terjadinya erosi.
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.