Allah itu dikenal, atau juga disebut: Robbul-Mustadhafiin… Tuhannya orang2 miskin, lemah, kecil… Sayang, kitanya yg ga mendekat. Pengen...
Pantang Menyerah Semua Karena Allah
May 13, 2016
Daftar Isi [Tampil]
Allah itu dikenal, atau juga disebut: Robbul-Mustadhafiin… Tuhannya orang2 miskin, lemah, kecil… Sayang, kitanya yg ga mendekat. Pengendali harga, pada akhirnya ya Allah juga… Tentu ada maksud dari Allah segala cobaan ini. Semua yang jahat & buruk, ya kembali kepada orangnya. Allah kasih ilmu pengetahuan, untuk bisa mensiasati semua keadaan.
Kalo
ga berlebihan, saat Ramadhan, harusnya malah hemat. Tapi justru konsumsi
makin meningkat. Dari sisi pemerintah, hampir ini kebiasaan kita
sebenarnya, orang Indonesia. Hidup tanpa perencanaan. Selain tentu ada
kejahatan. Harusnya kan udah tau siklus ini bakal terjadi terus,
persiapannya selalu “sesudah terjadi”. Bukannya sebelum terjadi.
Sementara itu, perilaku2 penolak bala, doa2 penolak bala, amalan2 penolak bala, sedikit yang melakukan & membaca.
Sementara itu, perilaku2 penolak bala, doa2 penolak bala, amalan2 penolak bala, sedikit yang melakukan & membaca.
Sebaliknya,
perilaku2 pengundang bala, kayak zina, hura2, maksiat, ghibah, korupsi,
dusta…begitu meng-Indonesia. Menasional.
Gimana Allah ga turunin bala
coba? Dari sisi konsepsi ketuhanan, klop dah apa yang menjadi
kekurangan/keburukan pemerintah, dengan kita juga.
Kalo mau berubah, kudu bareng.
Kalo mau berubah, kudu bareng.
Pemerintah ya berubah,
masyarakat ya
berubah.
Bukan soal mikir, kerja, pinter, doangan.
Tapi soal hak Allah.
HAM digedein. Hak Allah engga.
Padahal tinggal di buminye siape?
Makan
rizkinye siape?
Ngirup nafas darimane?
Suka lupa kita sama Allah.
Kita
ingetnya sama hak kita doangan. Lupa ama haknya Allah.
Wajar aja dah
apa2 jadi sulit, susah.
Sama yang ngajak keburukan, ga ada sebelnya.
Giliran sama yang ngajak kebaikan, debatnya, komennya, ga keruan. Pedes.
Padahal cabe mahal, he he.
Hulu hilir dipikirin, dikerjain, tapi sajadah ga dibenahin.
Hati ga
dibersihin.
Perilaku ga dilurusin.
Suka nyari2 genteng yang rusak, yang
bolong. Padahal yang masalah, lantainya. Itulah kita. Makanya suka ga
ketemu solusi. Salah penyebab.
PANTANG MENYERAH
--->>> Ingatkah waktu kita kecil dulu belajar berdiri dan berjalan.. Walau Jatuh bangun berpuluh kali, kita tak pernah menyerah
--->>> Ingatkah waktu kita kecil dulu belajar berdiri dan berjalan.. Walau Jatuh bangun berpuluh kali, kita tak pernah menyerah
--->>> Walau badan terluka, walau ditertawakan dan dikasihani, kita tak peduli, tetap semangat untuk bangkit dan berjalan kembali
--->>> Demikian pula dalam bermujahadah mendekati-Nya, jangan pernah
menyerah walau jatuh bangun, teruslah bergerak, teruslah bergerak..
Apapun resiko yang harus ditempuh, pasti beruntung bila kita gigih
memperbaiki diri hanya karena DIA, benar-benar hanya karena ingin
cinta-Nya semata.
Mudah-mudahan Allah mengangkat derajat kita, memperbaiki kehidupan
kita, dan memberikan apa yang kita pinta, hingga pada akhirnya kita
termasuk menjadi golongan hamba-hamba Allah yang beruntung di sisi-Nya.
Aamiin.
By: Ust. Yusuf Mansur
Bantu Apresiasi Bantu berikan apresiasi jika artikelnya dirasa bermanfaat agar penulis lebih semangat lagi membuat artikel bermanfaat lainnya. Terima kasih.